Ditulis pada September 1900
Diterbitkan pertama kali pada 1900 oleh Iskra sebagai sebuah selebaran.
Sumber: Lenin Collected Works, Progress Publishers, 1964, Moscow, Volume 4, pages 351-356.
Penerjemah: Ted Sprague (27 November 2014) dari “Declaration of the Editorial Board of Iskra”, Lenin Internet Archive.
Dalam memulai penerbitan sebuah koran politik, Iskra, kami merasa harus mengutarakan beberapa kata mengenai tujuan-tujuan yang ingin kita capai dan pemahaman kita akan tugas-tugas kita.
Kita sedang melalui sebuah periode yang teramat penting di dalam sejarah gerakan kelas-buruh Rusia dan Sosial-Demokrasi[1] Rusia. Beberapa tahun terakhir telah ditandai dengan penyebaran gagasan-gagasan Sosial-Demokratik yang sungguh-sungguh cepat di antara kaum intelektual kita, dan gerakan kaum proletariat industrial yang mandiri telah menemui gagasan-gagasan sosial ini dan mulai bersatu dan berjuang melawan penindas-penindas mereka, dan dengan penuh semangat berjuang menuju sosialisme. Lingkaran-lingkaran studi kaum buruh dan kaum intelektual Sosial-Demokratik muncul di mana-mana, selebaran-selebaran agitasi lokal disebar luas, permintaan akan bahan-bahan bacaan Sosial-Demokratik terus meningkat dan sudah jauh melebihi apa yang bisa kita penuhi, dan persekusi yang semakin intensif dari pemerintah tidaklah mampu menahan gerakan ini. Penjara-penjara dan tempat-tempat pembuangan sudah penuh dan meluber. Setiap bulan kita pasti mendengar berita diciduknya kaum sosialis di berbagai daerah di Rusia, ditangkapnya kurir-kurir bawah tanah, disitanya literatur dan mesin-mesin cetak. Tetapi gerakan ini terus tumbuh, terus menyebar ke wilayah-wilayah yang semakin luas, terus mempenetrasi semakin dalam ke dalam kelas buruh dan semakin menarik perhatian publik. Seluruh perkembangan ekonomi Rusia dan sejarah pemikiran sosial dan gerakan revolusioner di Rusia menjadi jaminan bahwa gerakan kelas-buruh Sosial-Demokratik akan tumbuh dan akan, pada akhirnya, menanggulangi semua halangan yang ada di mukanya.
Di pihak lain, fitur utama dari gerakan kita, yang menjadi begitu jelas belakangan ini, adalah keadaannya yang terpecah belah dan karakternya yang amatiran, bila kita dapat mengatakannya seperti demikian. Lingkaran-lingkaran studi lokal bermunculan dan berjalan secara terpisah satu sama lain. Terutama, lingkaran-lingkaran dari distrik yang sama berjalan secara terpisah satu sama lain. Tradisi tidak dibentuk dan kontinuitas tidak dipertahankan; koran-koran lokal secara penuh merefleksikan perpecahan ini dan ketiadaan kontak dengan apa yang telah dicapai oleh Sosial Demokrasi Rusia.
Keadaan yang terpecah-pecah seperti ini tidaklah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang dikedepankan oleh gerakan dengan kekuatan dan cakupannya yang luas saat ini, dan ini menciptakan, menurut pendapat kami, sebuah momen yang kritis di dalam perkembangannya. Kebutuhan untuk konsolidasi dan untuk sebuah bentuk dan organisasi yang definitif dirasakan dengan begitu kuat di dalam gerakan itu sendiri; namun di antara kaum Sosial-Demokrat yang aktif secara praktikal kebutuhan untuk sebuah transisi ke bentuk gerakan yang lebih tinggi ini tidak direalisasikan sepenuhnya di semua tempat. Sebaliknya, kita melihat adanya kebimbangan ideologis di antara lingkaran-lingkaran yang besar; kita melihat adanya kegandrungan dengan “kritik terhadap Marxisme”[2] dan dengan “Bernstein-isme,”[3] adanya penyebaran gagasan-gagasan tendensi “ekonomis”[4], dan yang erat terikat dengan ini – sebuah usaha untuk menjaga agar gerakan tetap pada tahapan yang rendah, untuk mengubur tugas pembentukan sebuah partai revolusioner yang memimpin perjuangan seluruh rakyat. Adalah sebuah fakta bahwa kebimbangan ideologis macam ini kita saksikan di antara kaum Sosial-Demokrat Rusia; praktikalisme yang sempit itu, yang terpisah dari klarifikasi teoritis gerakan secara keseluruhan, mengancam membelokkan gerakan ke jalan yang keliru. Setiap orang yang memahami situasi di dalam mayoritas organisasi-organisasi kita tidak akan meragukan ini. Terlebih lagi, ini sudah dikonfirmasikan di dalam literatur. Kita cukup menyebut Credo[5], yang telah menyebabkan protes yang sah; Separate Supplement to “Rabochaya Msyl” (September 1899), yang memaparkan dengan begitu jelas tendensi yang telah meresapi seluruh koran Rabochaya Mysl[6]; dan, akhirnya, manifesto dari kelompok Emansipasi Kelas Buruh St. Petersburg[7] juga ditulis dalam semangat “ekonomisme.” Dan sungguh tidak benar pernyataan dari koran Rabocheye Dyelo[8] kalau manifesto Credo hanyalah mewakili opini pribadi, dan bahwa tendensi yang diwakili oleh Rabochaya Mysl hanya merupakan ekspresi kebingungan dan kekurangbijaksanaan dari para editornya, dan bukan sebuah tendensi unik di dalam progres perkembangan gerakan kelas-buruh Rusia.
Bersamaan dengan ini, karya-karya dari para penulis yang sampai sekarang telah dianggap oleh para pembaca publik sebagai perwakilan terutama dari Marxisme “legal” semakin menunjukkan perubahan cara pandang ke arah kaum apologis borjuis. Sebagai akibat dari semua ini, ada kebingungan dan kekacauan di antara kita yang telah memungkinkan sang eks-Marxis, atau lebih tepatnya eks-sosialis, Bernstein, untuk menceritakan keberhasilan-keberhasilannya, untuk menyatakan, tanpa dibantah oleh siapa pun, di pers bahwa mayoritas kaum Sosial-Demokrat yang aktif di Rusia adalah pengikutnya.
Kita tidak ingin membesar-besarkan masalah ini, tetapi akan jauh lebih berbahaya bila kita menutup mata kita. Untuk alasan ini kita menerima dengan bahagia keputusan Kelompok Emansipasi Buruh untuk meneruskan aktivitas literaturnya dan memulai sebuah perjuangan sistematis melawan usaha-usaha untuk memelintir dan membuat vulgar Sosial-Demokrasi.
Kita harus menarik kesimpulan praktis dari semua ini: kita kaum Sosial Demokrat Rusia harus bersatu dan mengarahkan semua usaha kita untuk membentuk sebuah partai yang kuat, yang harus berjuang di bawah panji tunggal Sosial Demokrasi revolusioner. Inilah tugas yang dipaparkan oleh kongres pada 1898 di mana Partai Buruh Sosial Demokrasi Rusia dibentuk, dan yang menerbitkan Manifestonya.
Kita menganggap diri kita sendiri sebagai anggota dari Partai ini; kita setuju sepenuhnya dengan gagasan-gagasan fundamental di dalam Manifesto tersebut dan melihatnya sebagai sesuatu yang luar biasa penting sebagai sebuah deklarasi publik akan tujuan-tujuannya. Oleh karenanya, kita, sebagai anggota Partai, mengedepankan masalah tugas-tugas segera dan langsung kita seperti berikut ini: Apa rencana aktivitas yang harus kita adopsi untuk membangkitkan kembali Partai ini di atas basis yang sekokoh-kokohnya?
Jawaban yang biasanya didapati dari pertanyaan di atas biasanya adalah kita harus memilih kembali sebuah badan sentral Partai yang baru dan menginstruksikannya untuk melanjutkan penerbitan koran atau organ Partai. Tetapi, dalam periode penuh kebingungan yang sedang kita lalui, metode yang sederhana seperti itu tidaklah memadai.
Untuk membangun dan mengkonsolidasikan Partai berarti membangun dan mengkonsolidasikan persatuan di antara semua kaum Sosial-Demokrat Rusia, dan untuk alasan-alasan yang telah diindikasikan di atas, persatuan semacam ini tidak dapat dititahkan lewat sebuah dekrit, ia tidak dapat diperoleh dengan, katakanlah, sebuah keputusan dari sebuah pertemuan perwakilan-perwakilan partai; persatuan ini harus diperjuangkan. Pertama-tama, kita harus membangun kesatuan ideologis yang kokoh, yang akan menghapus perseteruan dan kebingungan yang – mari kita jujur saja! – menjangkiti kaum Sosial Demokrat Rusia sekarang ini. Persatuan ideologi ini harus dikonsolidasikan dengan sebuah program Partai. Kedua, kita harus bekerja untuk membangun sebuah organisasi yang memiliki tujuan khusus untuk membangun dan mempertahankan kontak dengan semua pusat-pusat gerakan, untuk menyediakan informasi yang lengkap dan tepat-waktu mengenai gerakan, dan untuk menyampaikan koran-koran dan penerbitan-penerbitan berkala kita secara reguler ke seluruh pelosok Rusia. Hanya ketika organisasi macam ini telah dibangun, hanya ketika sebuah kantor pusat sosialis Rusia telah didirikan, maka Partai ini akan memiliki fondasi yang kuat dan menjadi sebuah fakta yang riil, dan oleh karenanya menjadi sebuah sebuah kekuatan politik yang kuat. Kita ingin mendedikasikan usaha-usaha kita pada paruh pertama dari tugas ini, yakni menciptakan sebuah literatur bersama, yang konsisten dalam prinsip dan mampu secara ideologis menyatukan Sosial-Demokrasi revolusioner, karena kita melihat ini sebagai tuntutan mendesak dari gerakan hari ini dan sebuah kebijakan preliminer yang diperlukan untuk melanjutkan kembali aktivitas Partai.
Seperti yang telah kami katakan, persatuan ideologi kaum Sosial-Demokrat Rusia masih harus dibangun, dan untuk ini maka, menurut pendapat kami, kita harus melakukan sebuah diskusi yang terbuka dan menyeluruh mengenai masalah-masalah prinsip dan taktik yang fundamental, yang telah diajukan oleh “kaum ekonomis,” para pengikut Bernstein, dan para “kritikus Marxisme”. Sebelum kita dapat bersatu, dan supaya kita dapat bersatu, kita harus pertama-tama menarik garis demarkasi yang tegas dan jelas. Kalau tidak maka persatuan kita akan sepenuhnya fiktif. Persatuan macam ini akan menutup-nutupi kebingungan yang ada dan menghalangi penyelesaiannya secara radikal. Oleh karenanya, kita bisa memahami mengapa kita tidak menginginkan koran kita menjadi semacam gudang yang menyuguhkan berbagai cara pandang. Sebaliknya, kita harus menerbitkan koran kita dengan semangat sebuah tendensi yang secara tegas jelas. Tendensi ini dapat diekspresikan dengan kata Marxisme, dan kita tidak perlu menambahkan kalau kita mendukung perkembangan gagasan-gagasan Marx dan Engels dan secara empatik menolak “koreksi-koreksi” yang sengaja dibuat tidak jelas untuk menutup-nutupi maksud sebenarnya, kabur, dan oportunis yang dibuat oleh Eduard Bernstein, P. Struve[9], dan banyak lainnya. Tetapi walaupun kita akan mendiskusikan semua topik dari sudut pandang kita, kita akan memberi ruang di kolom-kolom koran kita untuk berpolemik sesama kamerad. Polemik terbuka, yang dilakukan di hadapan semua kaum Sosial-Demokrat Rusia dan kaum buruh sadar-kelas, adalah sesuatu yang diperlukan dan kita inginkan guna memperjelas perbedaan-perbedaan yang ada, guna mendiskusikan masalah-masalah yang ada dari semua sudut, guna memerangi ekstrem-ekstrem yang sering menjerat tidak hanya para perwakilan dari berbagai gagasan, tetapi bahkan dari berbagai lokalitas, atau dari berbagai “spesialitas” di dalam gerakan revolusioner. Memang, seperti yang kita katakan di atas, salah satu kekurangan dari gerakan hari ini adalah tidak adanya polemik-polemik terbuka antara pandangan-pandangan yang berseberangan dan usaha untuk menutup-nutupi perbedaan-perbedaan yang fundamental.
Kita tidak akan menjabarkan secara detil semua masalah-masalah dan poin-poin yang akan diikutsertakan dalam program koran kita, karena program ini datang secara otomatis dari konsepsi umum apa itu sebuah koran politik, yang diterbitkan di bawah kondisi-kondisi yang ada hari ini.
Kita akan berusaha untuk membuat setiap kamerad Rusia melihat koran kita sebagai korannya sendiri, sebuah koran di mana semua kelompok akan mengkomunikasikan semua informasi mengenai gerakan, di mana mereka akan menceritakan pengalaman mereka, mengekspresikan gagasan mereka, mengindikasikan kebutuhan mereka akan literatur politik, dan menyuarakan pendapat mereka mengenai edisi-edisi Sosial-Demokratik. Dalam kata lain, mereka akan berbagi kontribusi apa pun yang mereka berikan pada gerakan dan apa pun yang mereka ambil darinya. Hanya dengan itu maka kita bisa menciptakan sebuah koran Sosial-Demokratik yang sungguh-sungguh meliputi seluruh Rusia. Hanya sebuah koran seperti ini yang dapat memimpin gerakan ke jalan perjuangan politik yang tinggi. “Memperluas batas-batas dan memperluas isi dari aktivitas propaganda, agitasi, dan organisasional kita,” – kata-kata P.B. Axelrod[10] ini harus menjadi sebuah slogan yang mendefinisikan aktivitas kaum Sosial Demokrat di masa depan yang segera ini, dan kita mengadopsi slogan ini di dalam program koran kita.
Kita tidak hanya berseru pada kaum sosialis dan kaum buruh sadar-kelas, kita juga berseru pada siapa pun yang tertindas oleh sistem politik yang ada sekarang ini; kita berikan kepada mereka akses ke kolom-kolom koran kita supaya mereka bisa mengekspos semua keburukan dari autokrasi Rusia.
Mereka yang menganggap Sosial Demokrasi sebagai sebuah organisasi yang secara eksklusif melayani perjuangan spontan kaum proletariat mungkin akan merasa puas dengan sekedar agitasi lokal dan literatur kelas-buruh “yang murni dan sederhana”. Kita tidak memahami Sosial Demokrasi seperti itu; kami memahaminya sebagai sebuah partai revolusioner, yang secara erat terikat dengan gerakan kelas buruh dan berjuang melawan absolutisme. Hanya ketika kaum proletariat – yakni kelas yang paling revolusioner di Rusia hari ini – terorganisir ke dalam partai semacam ini maka kaum proletariat akan berada di dalam posisi untuk memenuhi tugas historis yang dihadapinya – yakni menyatukan di bawah panjinya semua elemen-elemen demokratik di bangsa ini dan memahkotakan perjuangan keras kepala yang telah memakan korban banyak generasi ini dengan kemenangan akhir.
* * *
Ukuran dari koran ini akan berkisar dari satu sampai dua plat cetak.
Mengingat kondisi-kondisi di mana pers bawah tanah Rusia harus bekerja, tidak akan ada tanggal penerbitan yang reguler.
Kita telah dijanjikan sejumlah kontribusi dari para perwakilan ternama Sosial Demokrasi internasional, kerja sama dekat dari Kelompok Emansipasi Buruh (G.V. Plekhanov[11], P.B. Axelrod, dan V.I. Zasulich), dan dukungan dari beberapa organisasi Partai Buruh Sosial Demokratik Rusia, dan juga beberapa kelompok Sosial Demokrasi Rusia.
[1] Pada saat itu, Sosial Demokrasi masih identik dengan Marxisme dan setiap kaum Marxis menyebut juga diri mereka sebagai kaum Sosial Demokrat. Hanya pada 1914, ketika organisasi internasional Sosial Demokrasi (yakni Internasional Kedua) mengkhianati perjuangan kelas buruh dengan mendukung Perang Dunia I maka nama Sosial Demokrasi telah ternodai. Sejak saat itu nama Sosial Demokrasi identik dengan reformisme, dan tidak lagi dengan Marxisme.
[2] Pada masa itu, banyak kaum intelektual yang ingin merevisi Marxisme atas nama hak mengkritik, bahwa setiap kaum intelektual punya hak untuk mengkritik Marxisme. Bersembunyi di balik “kritik terhadap Marxisme” ini adalah upaya untuk menyeludupkan paham reformisme ke dalamnya. [Penerjemah]
[3] Eduard Bernstein (1850-1932) adalah teoretikus sosial demokrasi Jerman yang terkemuka dan Bapak dari reformisme. Dia menjadi musuh utama dari Marxisme dan mencoba merevisi ajaran Marxisme. Teori utamanya adalah bahwa sosialisme dapat terwujud tanpa revolusi, dan dapat dicapai secara bertahap.
[4] Ekonomisme adalah sebuah pemikiran dimana perjuangan ekonomi kaum buruh diletakkan di atas segalanya, yang bermaksud menihilkan perjuangan politik buruh untuk merebut kekuasaan. Berbagai argumen dikemukakan: buruh hanya mengerti perjuangan ekonomi, serikat-buruhisme adalah intisari dari perjuangan buruh, bahwa politik adalah superstruktur dari ekonomi dan oleh karenanya tersubordinasi di bawah ekonomi, dan lain sebagainya. Kaum Ekonomis dengan serampangan mengutip Marx (atau lebih tepatnya mencolek Marx) bahwa kesadaran kelas akan terbentuk sendiri lewat perkembangan ekonomi dan perjuangan kelas, dan oleh karenanya kesadaran kelas tidak perlu dibangun lewat organisasi politik. Di balik semua argumen ini terkandung penyembahan terhadap spontanitas gerakan buruh, yakni bahwa gerakan buruh tidak memerlukan ideologi sosialisme ”dari luar”. Ideologi sosialisme, ujar kaum Ekonomis ini, akan lahir dengan sendirinya, dengan spontan. [Penerjemah]
[5] Credo adalah sebuah manifesto yang ditulis oleh kelompok Serikat Kaum Sosial Demokrat Rusia di Luar Negeri (Union of Russian Social-Democrats Abroad) pada 1899, yakni oleh Y.D. Kuskova. Manifesto ini memaparkan gagasan ekonomisme yang mulai menyebar di antara kaum Sosial Demokrat Rusia. Ia menjadi dasar teoritis bagi kaum Ekonomis yang diperangi oleh Lenin dalam tahun-tahun ke depan, terutama dalam karyanya “What is to be done” atau “Apa yang harus dikerjakan?”.
[6] Rabochaya Mysl, atau “Pikiran Buruh”, adalah sebuah koran yang diterbitkan oleh kaum Ekonomis dari tahun 1897 hingga 1902.
[7] Kelompok Emansipasi-Diri Kelas Buruh St. Peterburg adalah sebuah lingkaran kecil “kaum Ekonomis” yang dibentuk di kota St. Petersburg pada musim gugur 1898 dan hanya eksis selama beberapa bulan saja. Kelompok ini menerbitkan sebuah manifesto yang mengumumkan tujuan-tujuannya, aturan-aturannya, dan beberapa proklamasi yang diarahkan ke kaum buruh. Lenin mengkritik gagasan kelompok ini, terutama dalam karyanya “What is to be done” atau “Apa yang harus dikerjakan?”.
[8] Rabocheye Dyelo adalah korannya kelompok Serikat Kaum Sosial Demokrat Rusia di Luar Negeri yang terbit di Jenewa antara April 1899 dan Februari 1902.
[9] Peter Struve (1870-1944) adalah seorang politisi dan intelektual terkemuka Rusia, yang awalnya seorang Marxis, lalu menjadi liberal. Ia adalah salah seorang pendiri Partai Konstitusional Demokratik (Kadet), sebuah partai borjuis liberal.
[10] Pavel Axelrod (1850-1928) adalah salah satu pendiri Kelompok Emansipasi Buruh. Setelah Kongres Kedua Partai Buruh Sosial Demokrasi Rusia dia bergabung dengan Menshevik.
[11] Georgi Plekhanov (1856-1918) adalah Bapak Marxisme Rusia. Dia adalah salah satu pendiri organisasi Marxis pertama di Rusia: Kelompok Emansipasi Buruh. Dianggap oleh Lenin sebagai gurunya, dia pada akhirnya berseberangan dengan Lenin mengenai masalah Revolusi Rusia 1917, dan menentang Revolusi Oktober.